Pasang WC baru seharusnya memberi kenyamanan baru, namun tak jarang masalah mampet muncul juga pada toilet yang masih baru. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, mulai dari desain produk, kesalahan instalasi, hingga kebiasaan pengguna sehari-hari. Dengan memahami perbedaan tiap penyebab, pemilik rumah bisa mencari solusi realistis sekaligus melakukan langkah pencegahan agar WC baru tidak cepat mampet.
Beberapa model kloset modern memang dirancang hemat air, tetapi hal ini kadang mengorbankan kekuatan siraman. Toilet hemat air atau low-flow membutuhkan lebih sedikit air setiap siraman, dan jika kapasitas airnya terlalu minimal bisa gagal membersihkan sisa limbah dan tisu.
DetikProperti menyebut toilet model hemat air “bisa menyebabkan tersumbatnya toilet karena penggunaan air yang lebih sedikit dalam proses penyiraman”. Selain itu, desain flush (siraman) juga penting. Kloset lama generasi awal cenderung memiliki tekanan air rendah sehingga mudah mampet, sedangkan model baru umumnya lebih baik. Namun jika kebetulan memasang kloset lama atau yang kualitas flush-nya rendah, mampet bisa terjadi meski perangkatnya baru.
Kualitas cetakan keramik dan bentuk trap way (leher angsa) juga berpengaruh. Lubang pembuangan yang terlalu sempit atau belokan yang terlalu tajam dapat menyulitkan aliran air dan limbah. Beberapa merek kloset menyediakan keramik berukuran standar 3 inchi untuk pipa limbah. Jika teknologi flushing kurang ampuh, solusinya bisa dengan menambah volume air siram atau mengganti mekanisme siram di tangki.
Instalasi yang kurang tepat sering menjadi pemicu WC baru mampet. Saluran pipa yang dipasang dengan kemiringan tidak benar akan menghambat aliran air. Pipa saluran air kotor seharusnya dipasang miring ke septic tank dengan kemiringan minimal 1–3%. Jika kemiringannya terlalu datar, air dan limbah bisa tergenang dan perlahan menyumbat. Selain itu, dalam proses pemasangan sering terjadi kesalahan seperti cincin segel wax ring yang bergeser atau terpasang ganda. Wax ring berfungsi menyegel saluran di pangkal kloset, tetapi jika bergeser bisa menutup sebagian lubang pipa sehingga air sulit mengalir.
Sisa material konstruksi juga sering terlewat. Saat renovasi kamar mandi, puing semen, keramik pecah, atau serpihan lainnya kadang belum dibersihkan sempurna dan masuk ke pipa. Endapan semen basah yang kemudian mengeras di dalam saluran pembuangan dapat menghambat aliran. Oleh karena itu, setelah pemasangan sebaiknya saluran dibersihkan dulu sebelum dipakai, misalnya dengan menyiram air bersih banyak-banyak agar potongan material tersapu keluar.
Kebiasaan membuang benda-benda yang tidak sesuai ke dalam kloset merupakan penyebab utama sumbatan – sekalipun WC-nya baru. Tisu basah, kapas, cotton bud, tisu dapur, bahkan serutan sabun atau puntung rokok sering tidak disadari masuk ke mangkuk kloset. Kompas menegaskan bahwa kloset “tidak dirancang untuk bekerja dengan benda-benda ini dan menyiramnya sering kali dapat menyebabkan penyumbatan”.
Tisu basah yang diklaim bisa disiram sekalipun justru mudah mengumpal dan menggumpal di pipa.
Selain itu, membuang sampah non-kotoran seperti pembalut, tampon, plastik pembungkus atau banyaknya tisu toilet secara sekaligus juga bikin mampet. Orami Magazine menyebut benda asing seperti mainan anak atau aksesoris mandi yang nyasar ke saluran sebagai salah satu penyebab mampet.
Bahkan sampah sehari-hari seperti serat rambut dan minyak-grease dari pembersihan tubuh bisa menumpuk di pipa dalam jangka panjang. Memahami bahwa kloset bukan tong sampah adalah kunci pertama untuk mencegah mampet.
Ventilasi atau pipa udara di atap rumah berperan penting menjaga tekanan di dalam saluran pembuangan. Fungsinya mencegah terjadinya vakum yang bisa menghambat laju air. Jika ventilasi tersumbat (karena daun kering, sarang burung, atau puing lain), udara tidak dapat masuk dengan lancar. Akibatnya, air mengalir lambat dan sisa limbah bisa tertinggal. DetikProperti (melansir The Spruce) menyatakan “Jika pipa ventilasi tersumbat, toilet bisa menjadi sulit dibilas dan masalah lain dalam sistem perpipaan rumah bisa muncul”.
Ventilasi yang tersumbat umumnya menimbulkan gejala seperti bunyi mendesing saat siram, aroma tak sedap dari kloset, atau siram yang seakan “tarikan” ke dalam usus. Pembersihan ventilasi biasanya melibatkan memeriksa saluran atap dan membersihkan penghalang. Jika ventilasi memang penyebabnya, sebagian besar solusi memerlukan panggilan profesional karena membutuhkan peralatan khusus untuk membuka saluran atas.
Masalah tidak hanya terjadi di kloset saja, tapi bisa juga jauh di saluran utama atau septic tank. Saluran pembuangan utama rusak misalnya karena retak, penekanan tanah, atau akar pohon bisa memicu pipa mampet. DetikProperti mengingatkan bahwa kerusakan seperti robekan akibat akar pohon “bisa menyebabkan aliran air yang lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali”. Akar dapat merambat ke dalam pipa, mengeksploitasi sambungan, dan lama-kelamaan menyumbat seluruh saluran. Hal ini biasanya dikeahui saat lebih dari satu kamar mandi tersumbat bersamaan atau air limbah dari kloset lambat turun meski sudah disiram ulang.
Selain akar, pipa yang retak atau terlepas bisa membuat pipa penyalur tidak berfungsi optimal. Air limbah bisa bocor ke tanah dan menyebabkan endapan bagian pipa, bukan langsung mengalir ke septictank. Untuk memeriksa ini, terkadang diperlukan pendeteksian dengan kamera pipa atau uji tekanan air. Jika disinyalir masalah di saluran utama, pemanggilan tukang pipa adalah pilihan utama karena membutuhkan perbaikan struktural.
Sebelum memanggil tukang, ada beberapa cara perbaikan yang bisa dicoba sendiri di rumah. Plunger (penghisap WC) adalah alat dasar yang paling efektif untuk kebanyakan kasus sederhana. Memasukkan plunger ke dalam mangkuk dan mendorong-tarik beberapa kali dapat melunakkan sumbatan dan membuat aliran normal kembali.
Bahan kimia rumah tangga pun bisa membantu. Misalnya menuang soda kue (baking soda) dan cuka ke dalam kloset, lalu diamkan beberapa jam, dapat melarutkan kotoran organik. Cara ini aman dilakukan untuk mencegah kerusakan pipa. Campuran baking soda dan air panas (bukan mendidih) bersama sabun cuci piring juga sering digunakan untuk melicinkan lemak dan kotoran agar turun lebih lancar.
Cara mekanis ringan lainnya termasuk memanfaatkan gantungan baju kawat untuk mengorek benda tersangkut (pita flushing atau mainan kecil) sebelum memaksa masuk ke pipa. Alat semprot jet (flush valve yang lebih kuat) juga tersedia di pasaran untuk menggantikan alat penyedot manual. Namun, hindari penggunaan soda api (NaOH) dan bahan kimia keras tanpa pengalaman, karena bisa berbahaya bagi pengguna dan struktur pipa.
Setelah didinginkan, pastikan juga membersihkan lubang-lubang kecil di pinggiran mangkuk (rim holes) agar jalur air siraman tetap terbuka. Sedikit gigi kotoran bisa menumpuk di sana, sehingga siraman jadi kurang tenaga. Penggunaan sikat gigi lama untuk membersihkan lubang rim jet dapat membantu.
Jika setelah mencoba beberapa cara sederhana tadi WC masih tetap mampet atau kejadiannya berulang-ulang, mungkin sudah saatnya menghubungi profesional. Tanda-tandanya antara lain:
Kalau menurut DetikProperti, biaya jasa dan sedot wc termasuk perbaikan kloset mampet profesional berkisar Rp500.000 – Rp1.250.000 tergantung tingkat kesulitan dan wilayah. Biaya di wilayah besar seperti Jakarta atau Surabaya pada umumnya Rp750.000–1.250.000 per kali panggil. Sebagai perbandingan, mengatasi pipa mampet biasa (seperti wastafel) bisa lebih murah sekitar Rp350.000–Rp500.000. Harga itu termasuk alat-alat penyedot khusus, tenaga kerja, dan kadang transportasi. Sekali panggil tukang dengan peralatan seperti auger (ular pipa) atau keran air bertekanan tinggi, bisa cepat mengatasi penyumbatan besar tanpa bongkar total.
Cara Mengatasi Septictank Penuh Tanpa Sedot: Solusi Praktis dan Alami
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengatasi. Berikut beberapa langkah untuk menjaga WC baru tetap lancar:
Ingat poin penting bahwa hanya tinja dan tisu tipis yang layak disiram. Hindari tisu basah atau tisu tebal serta benda padat ke dalam kloset.
Begitu mengetahui model toilet perlu lebih dari sekali siram, biasakan mengecek setelah sekali siram. Jika terlihat ada yang tersisa, siram ulang sedikit demi sedikit.
Lakukan pembersihan mangkuk dan lubang rim setiap beberapa minggu sekali dengan produk pembersih atau cuka. Hal ini mencegah penumpukan kerak dan lumut yang bisa menyempitkan saluran air.
Sesekali pastikan ventilasi di atap rumah tidak tersumbat. Bila rumah lama tidak pernah servis pipa, pertimbangkan untuk membuka tutup saluran di atap dan membersihkan daun kering yang menyumbat.
Terdapat filter kran kecil yang bisa dipasang pada tutup flush tangki untuk menyaring partikel halus dari air lalu masuk ke mangkuk. Ini mencegah endapan pasir halus masuk ke pipa.
Dengan langkah-langkah di atas, kemungkinan WC baru cepat mampet bisa diminimalkan. Intinya, sesuaikan kebiasaan penggunaan dengan kemampuan sistem flush yang ada. Jika setiap bagian saluran (desain, instalasi, kebiasaan) dijaga baik, WC baru akan awet lancar, menghemat waktu dan biaya perbaikan.
Sudah coba berbagai cara tapi WC masih mampet?
Waktunya panggil jasa sedot WC yang paham solusi tepat untuk rumah baru maupun lama. Cari yang terdekat hanya di KlikWC.com.